Tips memilih LCD Monitor
Liquid-crystal monitor ( LCD Monitor), yang dahulu pertama kali digunakan untuk monitornya notebook, kini sudah banyak dipakai pada PC Desktop. Hanya menunggu waktu sampai LCD monitor akan menggantikan posisi monitor CRT di dunia. Terdapat tiga keuntungan yang terbesar dari jenis monitor ini adalah membutuhkan lebih sedikit ruang (terutama ukuran 17″ atau lebih besar), lebih sedikit konsumsi Listrik dan 100% flicker free, walaupun hanya dengan menggunakan refresh rate pada 60 frames per detik (60Hz). Masalah utama dengan LCD adalah bahwa mereka mempunyai resolusi yang asli dan secara teoritis monitor itu hanya dapat mengerjakan resolusi ini. Jika LCD itu diberi label 1024×768, itu sangat mungkin bahwa ini resolusi yang asli nya. Jika anda tidak bisa mengatur Monitor LCD dalam resolusi yang asli nya, maka akan terjadi tiga kemungkinan :
Monitor itu akan memusatkan gambar di dalam resolusi yang baru, mengurangi ukuran gambar dan akan ada suatu garis hitam antara gambar dan perbatasan layar. Sebagai contoh, jika konfigurasi yang asli adalah 1024×768 dan anda mengurangi ke 800×600, ini berarti ada 224 piksel tinggal secara horisontal dan 168 tinggal dengan tegak lurus. Gambaran itu akan dipusatkan dan di sana akan 112 piksel yang blanked (garis hitam) di atas dan di bawah gambaran dan 84 piksel yang blanked (garis hitam) pada sisi-sisi dari gambar.
Monitor itu akan mencoba untuk meregang gambaran sehingga bidang yang hitam di sekitar dari gambar tidak kelihatan, memenuhi keseluruhan layar, menggunakan sisipan. Bagaimanapun, tanpa teknik sisipan 100% dan anda akan merasakan gambaran mempunyai mutu lebih baik (definisi) di dalam resolusi yang sesungguhnya. Di dalam umum anda akan merasakan bahwa gambaran adalah sedikit kurang fokus ketika monitor itu bukanlah dalam resolusi yang asli nya.
Apa yang akan terjadi akan bergantung pada model monitor; pilihan itu adalah merk. Itulah sebabnya anda harus hati-hati ketika membeli Monitor LCD, atau yang notebook. Terutama disukai, memilih satu resolusi sesungguhnya dimana anda akan merasa paling nyaman menggunakan di dalam perbandingan dengan ukuran screen. Tidak ada gunanya membeli Monitor LCD 14″ dengan resolusi 1280×1024 ; gambarnya hanya akan sempurna membersihkan pada resolusi ini, tetapi anda tidak akan dapat lihat hampir segalanya di dalam layar, oleh karena ukuran yang dikurangi dari ikon-ikon, menu-menu, dll.
Masalah yang terbesar yang kedua dengan LCD monitor adalah kinerja mereka. Kinerja itu diukur di dalam seperseribu detik, yang dinamakan respon time. Waktu respon mengukur kecepatan monitor untuk menggambar layar. Jika waktu ini terlalu besar (dengan kata lain, monitor itu adalah lambat), anda akan melihat gambaran-gambaran kabur ketika anda menjalankan 3D game-game di dalam komputer Anda. Dengan Monitor LCD respon dari kira-kira 25 Ms, anda tidak akan mempunyai banyak permasalahan, tetapi gamemaniacs perlu mencari 16 Ms atau lebih rendah. Saat ini, rata rata monitor LCD sudah ada yang dapat menampilkan respon time hingga 5Ms sampai dengan 2Ms.
Akhirnya, fitur yang ketiga dari LCD monitor anda perlu untuk mengetahui disebut perbandingan kontras, yang mengukur perbedaan terang antara maksimum putih dan maksimum hitam monitor yang dapat dihasilkan. Ratio Yang lebih tinggi secara matematis akan menghasilkan gambar yang semakin baik, karena anda akan mampu membedakan antara warna-warna yang serupa. Satu Monitor LCD dengan rate 450:1 , sebagai contoh, menjadi lebih baik dibanding suatu monitor dengan yang 400:1. Bahkan saat ini, ada monitor LCD yang dapat memberikan perbandingan kontras ratio hingga 20.000:1.
Viewing angle adalah salah satu aspek yang kadang terlupakan. Monitor LCD tipe lama umumnya memberikan viewing angle yang lebih sempit. Namun belakangan, viewing angle LCD dapat menyamai proporsi CRT dengan sudut kemiringan hingga 89 derajat. Semakin tinggi viewing angle (maksimum 90 derajat), maka semakin jelas ia bisa dilihat dari samping.
Jangan lupakan pula konektor LCD yang memungkinkan gambar dikirim dari video card via konektor digital. Konektor yang umum untuk LCD adalah Digital Visual Interface (DVI). Jika video card dan LCD Anda mendukung DVI, maka penggunaan konektor ini bisa memberikan kualitas tampilan yang lebih baik. Selain itu, beberapa pengaturan OSD juga akan dilakukan secara otomatis ketika Anda menggunakan DVI. Hal ini akan mempermudah pengaturan. Tanpa harus bersusah payah, Anda bisa langsung menikmati kualitas tampilan prima. Bagi Anda yang kurang beruntung, maka konektor analog D-Sub yang umum digunakan pada CRT juga masih bisa digunakan.
Widescreen atau Square ?, nah inilah sebernya inti dari permasalah pemilihan LCD. Jawabannya sepenuhnya tergantung pada KEBUTUHAN anda. Jika anda hanya akan menggunakan monitor untuk pekerjaan sehari hari, dan menonton film dengan format widescreen pilihlah monitor dengan format WideScreen dengan perbandingan 16:9 atau 16:10. Namun jika anda adalah seorang gamers dan professional yang menginginkan presisi gambar yang baik, anda harus menggunakan monitor LCD Square dengan perbandingan layar 4:3. Ingatlah, salah dalam menganalisa kebutuhan LCD anda akan sangat mempengaruhi kenyamanan anda sendiri.
Satu lagi, jika anda tetap bersikeras ingin menggunakan LCD dengan format widescreen, pilihlah monitor LCD yang dapat menampilkan format High definition. Sebagai perbandingan, sebuah monitor square 17″ dapat menampilkan resolusi 1280 x 1024 pixels. Carilah LCD widescreen yang memiliki resolusi 1980 x 1080 pixels. Kenapa ?, karena jika anda merasa bosan, anda tetap dapat beralih ke resolusi 1280 x 1024 walaupun harus dibayar dengan penurunan ketajaman dan sisi hitam pada bagian kanan dan kiri. Tapi tentunya pemilihan LCD dengan format Full HD akan membuat kita membayar harga yang lebih mahal dari monitor square ataupun LCD Widescreen standard.
Sumber : [aatblog.wordpress.com]
Posting Komentar